Sabtu, 04 Mei 2013

Chatarsis ku :*

0 komentar

They are my beloved friends :D


Do you know what are we doing there? :D


so sweet~ LOL


Us :)


With my friends :)

The Best Friend I Ever Had

0 komentar

“Persahabatan itu indah. Jika selalu dijaga. Sahabat sejati takkan pernah melupakan sahabtnya sendiri. Bagaimanapun keadaannya. Sampai akhir hayatnya pun, ia akan selalu menjaga janjinya, karena rasa sayangnya pada sahabat takkan pernah sirna…”
1
“Ren, makan yuk.” Ajak seorang bocah perempuan mungil pada temannya. “Aku nggak bawa bekal.” Wajahnya lesu. “Oh sante aja. Aku bawa nasi banyak nih sama lauknya. Ada telor mata sapi, mie goreng, sama ayam goreng. Enak kan? Ayo makan sama aku. Ntar aku bagi deh!” Seru gadis itu sembari mengacungkan jempol kanannya. “Oke. Makasih Rachel.” Kedua sahabat itu berlalu menuju kelas. Bergandengan tangan, tersenyum gembira. Rambut gadis kecil yang dikucir dua itu melenggang seiring dengan langkah kaki mungilnya. Keduanya nampak gembira. Tertawa dengan wajah polos mereka…
~~~
2
Dua orang sahabat itu menatap langit bertabur bintang. Mata mereka sibuk mengamati objek yang sukses membuat mereka tak berkedip. “Ren, keren ya.” ujar sang gadis. Pria kecil disampingnya tersenyum. Lalu gadis itu berucap lagi, “kamu bisa nggak ambilin satu buat aku. Ntar kita rawat bintangnya. Kalo udah gede, kita lepas lagi.” Sahabat gadis itu tertawa, “memang kamu pikir burung. Kalo udah gede dilepasin lagi.” Sang gadis cemberut, merasa diejek. “aku mau punya satu. Kan bagus. Bintangnya bisa nemenin aku terus.” “Kamu kan udah punya bintang, Hel.” Namun, nampaknya gadis itu tak memahami maksud ucapan sahabatnya itu,”hah? maksud kamu?” dengan wajah berbinar, dijelaskannya maksud ucapannya tadi,“iya, kamu kan punya aku. Aku sahabat kamu. Aku bintangmu.” Sang gadis manggut-manggut,“oh iya ya. kamu bintangku. Dan aku bintangmu. Kita nggak bakal pisah. Kita selalu sama-sama. Kaya bintang-bintang itu.” Tunjuk sang gadis pada bintang-bintang dihadapannya. Sahabatnya hanya tersenyum. Tersenyum penuh arti…
~~~
3
Seorang gadis berseragam putih biru memasuki ruangan 8x9 meter bercat kuning gading. Disapanya seorang lelaki tampan yang sedang mengotak-atik pensilnya. “Ren, lagi apa?” Tanya sang gadis setelah duduk disampingnya. “Nih, mirip nggak?” sang gadis hanya bengong memandang wajah dihadapannya. “Ini kan aku. Ngapain kamu nggambar aku?” “Biar, kalo aku kangen sama kamu, aku bisa ngeliatin lukisan kamu. Oke?” Gadis itu tertawa. Menyikut lengan sahabatnya,“kamu ada-ada aja.” Sedetik kemudian mereka sibuk dengan kertas masing-masing. “Biar adil, aku juga ngelukis kamu ya, kalo aku kangen sama kamu aku juga bisa ngeliatin lukisan kamu. Haha.” “Haha, sip deh.” Mereka berdua bertatapan, terseyum. Saling mengaitkan kelingking mereka masing-masing, tertawa penuh keceriaan…
~~~
4
“Ciee ciee, yang lagi jadi pujaan hatinya Indra.” Ledek seorang pria berpostur tinggi tegap. “Ih kamu apaan sih, biasa aja kali. Kamu cemburu ya? Hayooo?” yang diledek mengelak, menjulurkan lidahnya. “Ih ngapain aku cemburu. Kalo kamu suka, ya nggak apa-apa dong. Sebagai sahabat yang baik, aku bakal selalu ndukung kamu.” Sang gadis tersenyum, “aku nggak mau punya pacar. Walau dia mau nyatain cintanya seratus kali, kalo aku nggak suka ya, aku tolak. Lagian, aku cuma mau punya sahabat. Yaitu kamu. Punya sahabat kaya kamu udah cukup bagi aku. Trus, mendingan aku mikirin tugas-tugasku yang seabrek itu, daripada mikirin pacaran. Kita masih SMA. Masih belum terlalu penting buat pacaran.” Si pria tersenyum. Ia mengacak-acak pelan rambut gadis jelita disampingnya. “Iya, aku setuju”, dengan lembut di genggamnya tangan gadis manis itu, “tapi kamu janji ya bakalan terus jadi sahabatku? Aku juga janji bakalan jadi sahabatmu, sampe kapanpun. Sampe aku mati.” “I promise!” Sang  gadis tersenyum lebar. Mengacungkan jari telunjuk dan tengahnya membentuk angka V…
~~~
                “Namun, suatu saat, persahabatan bisa saja sirna. Bukan karena pertengkaran atau permasalahan sepele. NamunkKarena takdir yang tak dapat di cegah.”
5
“Hel, gimana kuliah kamu?” Tanya seseorang di seberang telepon. “Baik. Kalo kamu gimana? Oya katanya bulan depan kamu balik ke Jakarta? Beneran kan? Aku kangen banget nget nget nget sama kamu nih.” “Emm, rencananya sih gitu. Haha, aku juga kangen. Lama nggak ketemu sama sohibku yang bawel ini.” “Ih. Yadeh. Aku bawel tapi kan ngangenin. Hahahaha.” Tawa gadis itu pecah. “Ckckck. Dari dulu nggak berubah. PDnya over. Hehe.” “Huu, biarin.” “Hel, udah dulu ya kangen-kangenannya. Aku ada mata kuliah nih. Ntar aku kasih kabar lagi. Oke?” “OKe Ren, yaudah. Bye. Sampe ketemu bulan depaaannn!” Seru gadis itu bersemangat. “Iya oke Hel. Bakalan nggak sabar ketemu kamu nih. Hehe. Bye.” Klik. Percakapan berakhir.
Satu bulan kemudian…
                “Hel, hari ini aku berangkat ke Jakarta. Doain ya, smoga selamat sampe tujuan. Hehe.” Suara seorang pria yang tak asing bagi sang gadis. “Wah, iya iya. Aku doain, semoga sahabatku tersayang ini sampe ke Jakarta dalam keadaan yang sehat walafiat. Amiiiinn. Aku nggak sabar nih pengen ketemu.” “Amin, makasih doanya Hel. Iya nih aku juga kangennn banget sama kamu. pasti kamu tambah cantik ya. Tambah bawel nggak nih? Haha.” “Liat aja sendiri, nanti. Haha.” Yang diledek malah  tertawa.”Eh pesawat mau take off nih. Udah dulu ya. bye Rachel. See you.” “Oke oke, bye. Have a nice trip.”
                Sampai malam, tak ada kabar apapun dari Rendy, sahabat karib sang gadis. Iapun mulai khawatir. Setidaknya sahabatnya itu memberi kabar, sampai dimana ia sekarang. Karena bosan, ia menyalakan TV di kamarnya. Tak sengaja, ia melihat berita adanya pesawat jatuh. Dan yang membuat ia shock berat, pesawat itu adalah pesawat yang digunakan Rendy menuju Indonesia. Sekujur tubuhnya merinding. Tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Tak lama, matanya berkunang-kunang. Dan pandangannya kabur. Setelah itu ia tak melihat apapun. Ketika sadar, ia mendapati Mama dan Papanya berada disampingnya. “Ma Pa, Rennn…Rendy..” “Sayang, kamu tenang ya nak.” “Mmmm..maksud Mama apa?” “Rendy. Pesawat yang ditumpangi Rendy jatuh. Dan, seluruh penumpang nggak ada yang selamat.” Bagai ada godam yang menimpa kepalanya. Betapa tidak, Rendy, lelaki tampan baik hati yang telah 15 tahun menjadi sahabatnya itu, kini telah tiada. Namun, ia tak ingin mempercayainya begitu saja. “Mama pasti bohong. Pa, Mama bohong kan? Randy mana? Katanya dia mau balik ke sini. Dia pasti udah nyampe. Ohh, aku telpon tante Nina aja. Siapa tau sekarang Rendy udah nyampe. Tapi karena dia kecapekan, dia lupa ngabarin aku. Iya, aku harus telpon tante Nina.” Rachel beranjak dari ranjangnya, melangkah gontai meraih handphonenya. Dengan gemetar, di telponnya Mama Rendy. “Halo, tante. Randy udah sampe ya? sekarang lagi apa? Aku boleh ngomong sama Rendy nggak? Soalnya daritadi aku telpon dia nggak diangkat. Boleh ya tante?” Ucap Rachel bergetar. “Rachelll…” terdengar isakan dari seberang. “Rachel… Rendy… Rendy kecelakaan. Dia udah nggak ada.” Suara itu begitu jelas, walau disertai tangisan. “Aaaa..apa?” Rachel terduduk. Handphone di genggamannya terlepas. Dan untuk kedua kalinya ia pingsan.
~~~
Dua hari kemudian…
                “Mama sama Papa mau kemana? Kok pake baju item-item gitu? Siapa yang meninggal?” Tanya Rachel dengan mata sembab. “Rachel, sayang. Kamu harus terima semua ini. Ini sudah diatur sama Yang Diatas.” Mama Rachel mengelus rambut anak tercintanya. “Maksud Mama apa sih? Rendy masih hidup Ma. Tolong Ma percaya aku.” Rachel terisak. “Sebaiknya sekarang kamu siap-siap ya. Kita hadir ke pemakaman Rendy. Jenazahnya udah ditemuin. Dan hari ini dia mau dimakamin. Ayolah Hel, apa kamu nggak mau lihat Rendy untuk yang terakhir kalinya?” Kata Papa Rachel berhati-hati. Rachel hanya bergeming. Namun akhirnya, iapun menyadari bahwa, memang Rendy sudah tiada. Dengan berat hati, ia menghadiri pemakaman sahabat tercintanya itu.
Di pemakaman…
“Ren, semoga kamu tenang disana. Aku nggak apa-apa kok. Aku pasti kuat. Aku disni bakalan selalu doain kamu. Makasih ya, selama ini kamu selalu ngertiin aku. Kamu emang the best deh. kamu bener-bener nepatin kata-katamu. Kamu janji bakalan jadi sahabatku sampe akhir hayatmu. Dan sekarang, kamu udah bener-bener nggak ada. Aku janji nggak bakal ngelupain kamu. kamu yang terbaik Ren. Aku sayang kamu.” Rachel terisak. Ia bangkit dan meninggalkan area pemakaman. Dalam hati ia berjanji, tak akan ada yang bisa menggantikan Rendy-nya. Rendy, seorang pria tampan yang selalu setia disampingnya. Rachel hargai kesetiaan Rendy padanya.” He is the best friend in my life”
~~~
                “Cinta itu indah. Hargailah seseorang yang kau cintai, baik sahabat, orang tua, atau siapapun yang istimewa dalam hidupmu. Sahabat adalah seseorang yang selalu disampingmu dan berkata semua akan baik-baik saja. Ketika yang lainnya menjauhimu karena sedikit kesalahan yang kau perbuat.”

Selasa, 23 Oktober 2012

Kisah Lucu Mengenai Bahasa Inggris

0 komentar

Suatu hari ada seorang bule kehilangan sepeda motornya yang baru saja diparkir di depan toko di sekitar jalan Malioboro Yogya. Dia bertanya kepada seseorang yang saat itu kebetulan berada di tempat parkir, namanya Paijo, apakah dia melihat orang yang mengambil sepeda motornya.
Paijo menjawab, ”Yes, he use to table square-square. Worth he fast-fast go without wet expire.” (“Iya, dia memakai kemeja kotak-kotak. Pantas dia cepat-cepat pergi tanpa basa-basi.”)
Lalu dengan berwibawa Paijo menasehati, “Sir, different river, if park bicycle motor liver-liver yes?” (“Tuan, lain kali kalau parkir sepeda motor hati-hati ya?”)
Tetapi bule itu diam saja karena karena tidak tahu mau menjawab apa, sehingga Paijo jadi ngedumel: “Basic bule!” (“Dasar bule!”)
Karena tidak tahu harus ngomong apa lagi, si bule tersebut ngeloyor pergi dan dengan pe-de nya Paijo bilang, “Breasttttt!” (“Dadaaaaa!”) sambil melambaikan tangannya.
“Basic stupid. Paijo doesn’t know himself.” (“Dasar bego. Paijo gak tau diri.”) Itu pasti komentar Anda. icon biggrin TransKata, Solusi Penulisan dan Penerjemahan Anda

Jumat, 12 Oktober 2012

Simfoni Kasihmu (Bijak, Agam, Heni, Rayssa, Vira)

0 komentar



Wajah tua letih terlihat
Tertidur pulas di pekatnya malam
Senyummu yang teduhkan hatiku
Buatku yakin akan kasihmu

Cintamu jelas dalam jiwaku
Takkan terlupa dalam benakku
Tercatat rapih dalam anganku
Semua cinta tulus darimu

Reff
Tlah kau berikan
Semua cinta dalam hidupmu
Tlah kau abaikan
Lelah dan letih di dirimu
Tapi mengapa ku masih bisa
Menyakitimu

Meski sering dikau menangis
Karena luka yang ku torehkan
Namun doa slalu terpanjat
Agar aku hidup bahagia
Reff
Tlah kau berikan
Semua cinta dalam hidupmu
Tlah kau abaikan
Lelah dan letih di dirimu
Tapi mengapa ku masih bisa
Menyakitimu

Semua cinta yang kau berikan kepadaku
Kan slalu ku ingat
Di dalam hati kecilku

Reff
Tlah kau berikan
Semua cinta dalam hidupmu
Tlah kau abaikan
Lelah dan letih di dirimu
Tapi mengapa ku masih bisa
Menyakitimu

Minggu, 30 September 2012

Indahnya Kasihmu

0 komentar

Letih terlihat di wajah tuamu
Tertidur pulas dalam alunan pekatnya malam
Senyummu yang  teduhkan hatiku
Berikan keyakinan akan kasihmu padaku

Derai air mata dan lelah yang kau korbankan untukku
Takkan terlupa dalam benakku
Tercatat rapih dalam anganku
Semua cinta tulus darimu, Ibu

Pesonamu jelas terasa dalam jiwaku
Pengorbanan keras yang kau cipta
Merubah diri yang lemah dan tak berdaya
Menjadi  sosok dewasa yang bisa kau banggakan

Terbayang potret kala engkau muda
Ajarkan semua kata cinta
Kekuatan kasihmu pulihkan jiwaku yang kadang goyah
Memberikan semangat agar ku tak menyerah
Kau ajarkan arti hidup yang sesungguhnya
Pahit manisnya kehidupan
Yang terkadang membuatku ragu
Namun kau pastikan bahwa aku mampu

Meski sering ku buat kau menangis
Menoreh luka dalam hatimu
Tetapi doa selalu kau panjatkan untukku
Demi masa depanku kelak

Terkadang rasa lelah menghampiri
Membuatku ingin menyudahi semua
Namun kau tak pernah membiarkanku terpuruk dalam keputus asaan
Kau selalu menuntunku menuju kemenangan

Walau ku sadari terkadang dunia tak adil
Ku akan tetap tegar hadapi semua
Karena semua perjuanganmu untukku
Terima kasih Ibu… 

Kamis, 27 September 2012

Menulis, Hobi yang Patut dicoba!

0 komentar


Kegiatan jurnalistik merupakan salah satu ajang untuk menyalurkan isi hati para siswa berbakat dalam bidang penulisan. Hal ini juga bertujuan untuk menumbuhkan rasa percaya diri siswa untuk menorehkan goresan tinta mereka dalam paragraf-paragraf penuh makna tanpa adanya keraguan.
      Seorang jurnalis harus memiliki mata batin, yang digunakan untuk mengasah ketajaman dalam memandang lingkungan disekelilingnya. Maksudnya, dengan mata batin kita mengamati hal-hal yang acap kali dianggap sepele oleh orang lain. Hal lain yang harus dikuasai adalah empati, yaitu kita turut merasakan hal atau peristiwa yang kita tulis. Hal ini penting, karena jika memiliki empati, cerita yang dihasilkan dapat berkesan di hati para pembaca, sehingga tulisan terasa nyata dan tidak hambar.
Ada pula yang disebut imajinasi. Kata lain dari imajinasi adalah daya khayal. Dalam membuat sebuah tulisan, kita membutuhkan daya khayal. Semakin besar daya khayal, maka semakin menarik pula tulisan yang dihasilkan. Semisal, kita akan mengarang sebuah cerita fiktif. Kita dapat menciptakan berbagai karakter unik yang hanya fiktif belaka. Setiap adegan dan peristiwa dalam ceritapun akan membuat para pembaca tak segan-segan membaca cerita yang kita buat untuk yang kedua, ketiga, atau bahkan kesepuluh kalinya.
      Seseorang yang gemar melukiskan perasaan dalam bait puisi atau rangkaian kata penuh arti, bisa dikatakan bahwa ia memiliki kecerdasan linguistik. Ia memiliki kemampuan untuk menggunakan kata-kata secara efektif, baik secara lisan maupun tulisan. Orang itu juga lihai dalam memahami kata-kata, urutan kata, suara, ritme, sampai intonasi kata yang diucapkan.
      Terkadang, seorang jurnalis hobi menulis buku harian. Ia terbiasa mencurahkan isi hatinya dengan tulisan-tulisan dalam buku harian, sehingga kosakata yang digunakan pun cukup luas. Iapun paham betul dengan kata-kata kiasan.
      Untuk menambah wawasan menulis, tak salah jika kita membaca berbagai macam tulisan. Dari selebaran yang ditempel di mading atau dinding perkantoran, iklan, koran, novel, dan masih banyak lagi. Dengan banyak membaca, dapat meningkatkan kreativitas dan daya khayal kita. Jadi, jangan pernah ragu menorehkan penamu untuk menciptakan sebuah karya, yang kelak bisa saja mengguncang dunia.

      

Elegi Cinta Untukmu

0 komentar


Mentari menyongsong pagi dengan sinar hangatnya
Menggugah raga ini tuk segera bangkit
Menapakkan diri dalam dunia baru
Memulai segalanya dengan asa di jiwa

Burung-burung dendangkan syair merdu
Pepohonan lambaikan dedaunan dengan tulusnya
Seolah lukiskan perasaan ini
Perasaan cinta padamu, malaikatku

Ku sadari semua
Dunia ini tak seindah nirwana
Penuh dengan duka dan dusta
Terasa menyakitkan semua yang telah terjadi

Teramat perih apa yang kualami
Menapaki duri kehidupan dengan kaki lemah ini
Namun semua terasa mudah
Kala kau kembangkan senyum indahmu padaku

Kau berdiri di sini
Katakan semua kan baik-baik saja
Meyakinkan bahwa aku mampu
Menerjang semua yang menghalangiku


Kau membuatku berpikir
Tuhan Maha Adil
Ia kirimkan malaikat berhati emas padaku
Tuk temani setiap langkahku

Entah berapa laksa kata yang harus ku tata
Agar kau percaya cinta ini untukmu
Entah berapa bait yang harus ku ramu
Agar dirimu tau rasa rindu ini milikmu

Setiap kata yang ku rangkai
Tertera jelas namamu
Merasuk dalam aliran darahku
Terbingkai dalam melodi indah yang sempurna

Setiap nafas yang ku hela
Setiap baris doa yang terbaca
Ku sebut namamu
Karena aku mencintaimu

Aku mengagumimu
Segala tentang dirimu
Wajah, sikap, pesonamu
Sungguh sempurna di mataku

Ingin ku katakan pada Tuhan
“Bawalah ia dalam mimpiku, sampaikan kasih ini pada dirinya”
Ku katakan aku ingin miliki dirimu
Dengan segala yang ada padamu

Aku mengenal segala tentang dirimu
Kau buatku kagum dengan keindahan katamu
Nasihat-nasihat bijakmu
Buatku jatuh hati pada sosok sederhanamu

Kau katakan padaku “kau harus selalu sabar”
Kau katakan padaku “jangan menyerah begitu saja, bangkitlah!”
Kau katakan padaku “aku selalu mendukungmu, percayalah”
Kau katakan padaku pula “aku di sini untukmu, mendampingimu”

Aku percaya padamu
Aku gembira karena hadirmu
Kali ini hatiku yang bicara
“Aku mencintaimu”